Rabu, 21 November 2012

Perjalanan Liburan




Satu dari banyak tujuan wisata alam di kawasan Puncak, Jawa Barat, ialah Kebun Raya Cibodas. Bila berangkat dari Jakarta, Kebun Raya Cibodas terletak sebelum Pasar Cipanas. Kebun Raya Cibodas bisa ditempuh melalui dua jalur, dari Simpang Tiga Paregrejen sejauh lima kilometer, dan dari Simpang Cibodas, dengan jarak kurang lebih sama. Waktu yang ditempuh untuk sampai kesana kurang lebih 4 jam dari Jakarta. 

Satu kegiatan pelepas stres yang mengasyikkan dilakukan di Kebun Raya Cibodas adalah penjelajahan objek-objek wisata alam. Salah satu objek wisata alam yang relatif mudah dijangkau, yakni harga tiket masuknya pun hanya dengan Rp. 6.000,- untuk dewasa dan anak-anak. Air terjun Ciismun, yang dituliskan Ci Ismun dipapan petunjuk lokasi. Untuk bisa menikmati keindahan air terjun ini yang setinggi 25 meter, kita harus rela berjalan melintasi track berbatu.

Pepatah mengatakan, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Demikian pula, pengunjung Air Terjun Ciismun harus rela berjalan kaki selama kurang lebih 30 menit. Pengorbanan di lintasan yang terkadang menanjak itu akan terbayar lunas saat melihat keindahan Air Terjun Ciismun.
Jalur yang disediakan pengelola terbilang sangat bersahabat. Bebatuan kecil digunakan sebagai pijakan. Jadi, kami hanya perlu mengikuti lintasan yang sudah ditata hingga ke lokasi air terjun.

Menapaki lintasan Ciismun juga tidak membosankan. Pemandangan kiri kanan di sepanjang jalan sangat indah. Lereng bukit yang terjal dan penuh pepohonan menjadi teman sempurna. Suara gemuruh air sungai yang kerap terdengar di sepanjang lintasan, adalah iringan musik alami yang meredam kebosanan, mengingatkan suasana sebuah pedesaan.

Berjalan santai di sepanjang lintasan juga tidak melelahkan. Jalur itu sangat bersahabat, tidak terlalu menguras tenaga. Lintasan tersebut juga aman untuk semua golongan usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Di antara pengunjung pada Minggu pagi di akhir Maret itu, misalnya, terlihat pasangan muda dengan anak-anak balita mereka.

Pada jarak sekitar 500 meter dari titik awal, pengunjung bisa bernapas sejenak di tempat peristirahatan. Sambil meluruskan kaki, pengunjung bisa menikmati hangatnya teh dan kopi atau menyantap mi rebus. Dari tempat peristirahatan itu, Air Terjun Ciismun sudah terlihat.

Dari jarak sekitar 100 meter, air terjun seperti butiran permata yang jatuh. Air Terjun Ciismun diapit Bukit Agropolitan dan Bukit Cibodas. Bila dipandang dari kejauhan, air terjun seperti tempat pertemuan dua bukit besar itu. Untuk bisa merasakan dinginnya air terjun, kami harus melewati sungai dangkal yang penuh bebatuan.

Pada jarak lima meter tempat air terjun jatuh, hawa dingin terasa menggigit tulang. Untuk pengunjung seperti saya yang berasal dari kota besar, dinginnya air terjun Ciismun bisa langsung membuat menggigil. Kenyataannya, hawa dingin tidak menyurutkan niat saya mencicipi guyuran air. Beberapa teman-teman saya tampak mengambil posisi nyaman di bawah air terjun. Tidak malu-malu, lima pemuda bertelanjang dada mandi di air terjun. Dan yg lainnya, cukup menikmati percikan air terjun dengan memilih duduk di atas bebatuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar