Dahulu
kala di negara Inggris ada seorang dokter muda bernama Guliver. Ia senang
berlayar ke negara yang sangat jauh. Hingga pada suatu saat, ketika ia
berlayar, datang angin topan yang sangat dahsyat. Semua orang yang naik kapal
tersebut terlempar ke laut. Guliver terus berenang di antara ombak yang
bergulung-gulung. Akhirnya ia terdampar di sebuah pantai. Ketika ia membuka
matanya, tubuhnya telah diikat dengan tali kecil dan banyak prajurit-prajurit
kecil yang membawa tombak mengelilinginya. "Jangan bergerak! Lihatlah
keadaanmu!" "Hai laki-laki raksasa, siapakah kau sebenarnya ?".
"Namaku Guliver, kapal yang aku naiki tenggelam dan aku terdampar
disini." "Baiklah, kau akan kami bawa ke Istana." Kemudian prajurit-prajurit
kecil mengangkat dan menaikkan Guliver ke atas kendaraan raksasa yang ditarik
kuda-kuda kecil.
Setelah
tiba di Istana dan tali-tali yang mengikatnya dilepaskan, Guliver menceritakan
kejadian yang menimpa diri dan kapalnya kepada raja. "Baiklah, kau boleh
tinggal disini asal kau berkelakuan baik dan sopan", kata sang Raja.
Setelah itu raja menyuruh pelayannya untuk menyiapkan hidangan untuk Guliver.
"Sebagai rasa hormat saya, saya ingin memberikan hadiah kepada
Baginda," kata Guliver sambil mengeluarkan sebuah pistol dan mencoba menembakkannya.
Door!! Orang-orang di kota tersebut terkejut dan berlarian mendengar suara
pistol Guliver. "Hm.. meriam yang hebat,"kata Raja.
Keesokan
harinya, Guliver berjalan berkeliling kota setelah diijinkan oleh Raja. Guliver
merasa sedang berjalan diantara gedung-gedung yang bagaikan mainan. Guliver
semakin akrab dengan penduduk-penduduk di lingkungan Istana. Guliver memberikan
kenang-kenangan berupa sebuah jam kepada mereka. Suatu hari, Raja datang dengan
putrinya untuk berunding. Raja merasa bingung karena raja negeri tetangga ingin
menikah dengan putrinya. Tetapi putrinya tidak menginginkannya. Namun, jika
permintaan tersebut ditolak, raja negeri seberang mengancam akan datang
menyerang. "Baiklah, aku akan berusaha menolong, Tuanku." Guliver
minta disediakan tali-tali yang diberi kail pada ujungnya. Ketika ia pergi ke
pelabuhan, kapal-kapal musuh sudah berjejer di tengah laut. Guliver pergi ke
arah kapal itu. Tiba-tiba ia diserang dengan panah-panah kecil yang tidak
terasa dibadan Guliver. Ia hanya menutup matanya dengan tangan agar panah-panah
itu tidak mengenai matanya. Guliver menarik kapal-kapal musuh ke pelabuhan.
"Hidup Guliver!", "Hebat! Guliver sangat kuat." Akhirnya
raja negeri tetangga memohon maaf dan berjanji tidak akan berperang lagi dan
akan menjalin persahabatan.
Esok
harinya, Guliver menemukan perahu yang sudah rusak dan hanyut terombang-ambing
ombak. "Kalau kondisi perahu ini baik, aku mungkin bisa bertemu dengan
kapal laut yang akan pulang ke Inggris. Penduduk negeri itu membantu Guliver
memperbaiki perahu. Berkat usaha dan kerjasama yang baik, dalam sekejap perahu
itu sudah bagus kembali. "Terima kasih banyak atas bantuan kalian
semua." Tibalah hari kepulangan Guliver. Ia dibekali makanan dan juga
sapi-sapi yang dinaikkan ke perahu. "Baginda, saya telah merepotkan selama
tinggal disini dalam waktu yang lama, maafkan saya jika saya banyak
kesalahan." "Hati-hatilah Guliver dan selamat jalan." Setelah
diantar Raja dan segenap penduduk negeri, perahu Guliver berangkat menuju
lautan. "Beberapa hari kemudian, dari arah depan perahu, Guliver melihat
kapal laut besar. Ia segera melambaikan tangannya dan ia pun ditolong oleh
kapal itu. Kebetulan sekali, ternyata kapal itu akan pulang ke Inggris.
"Syukurlah akhirnya aku bisa pulang ke Inggris," ucap Guliver dalam
hati. Orang-orang dikapal merasa kagum dan aneh dengan cerita Guliver dan
melihat sapi kecil yang dibawa olehnya.
Kesimpulan dari cerita
diatas :
Guliver terdampar disebuah
pantai lalu bertemu dengan prajurit-prajurit kecil yang kemudian menolongnya
lalu ia bertemu dengan raja setempat dan ia diizinkan untuk tinggal beberapa
waktu di istana. Untuk membalas budi atas kebaikan raja, guliver menolong raja
untuk melawan perang dengan raja negri sebrang yang dapat dengan mudah Guliver
kalahkan karena yang ia lawan adalah kaum kerdil. Hingga akhirnya kaum tersebut
meminta maaf dan berjanji tidak akan berperang lagi. Keesokan hari, Guliver
melihat kapal yang terdampar lalu berinisiatif memperbaikinya dengan dibantu
oleh para prajurit kecil kapal itu pun selesai diperbaiki dengan sekejap. Lalu
Guliver pun kembali pulang ke negaranya, Inggris.
Hal-hal yang Mustahil :
Terdampar di pantai yang dihuni oleh kaum
kerdil.
Guliver diserang oleh kaum kerdil dan ia
tidak merasakan sakit/terluka sedikit pun karena hanya diserang dengan
panah-panah kecil.
Memperbaiki kapal hanya dengan sekajap.
Guliver dibekali sapi-sapi kecil untuk
perbekalan.