Teknologi dan
Perkembangan Modem
PERKEMBANGAN
teknologi informatika berkaitan erat dengan perkembangan teknologi chip dan
komputer. Modem adalah salah satu bukti perangkat yang mengalami perubahan
sebagai akibat perkembangan dari teknologi tersebut.
Modem singkatan dari
modulator demodulator, dikenal sebagai perangkat yang berfungsi untuk
memodulasi sinyal informasi dan kemudian mendemodulasi sinyal informasi
tersebut.
Pada proses
pengiriman informasi antara dua lokasi, pengirim dan yang dituju pada
dasarnya memerlukan perangkat pengirim (transmitter), perangkat penerima
(receiver) dan media transmisi sebagai jalan untuk informasi yang akan
dikirim oleh trasmitter untuk kemudian diterima reciever.
Perangkat pengirim
harus mempunyai kemampuan untuk menerjemahkan informasi dari suatu bentuk
“antar muka” baik berupa kata yang ditulis, suara yang diolah maupun obyek
gambar diam dan yang bergerak. Ataupun gabungan dari beberapa gambar diam dan
yang bergerak, ataupun gabungan dari beberapa obyek informasi menjadi suatu
bentuk sinyal tertentu yang siap dikirim. Dalam istilah komunikasi proses ini
diistilahkan dengan proses modulasi. Setelah diterima oleh perangkat penerima
sinyal hasil modulasi tersebut dikembalikan lagi ke bentuk informasi yang
semula untuk kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa manusia kembali. Proses
ini dikenal dengan istilah demodulasi.
Proses modulasi
dalam konteks modem diartikan sebagai proses pengubahan sinyal data digital
menjadi sinyal analog untuk dapat dikirimkan melalui media transmisi
(jaringan telepon/PSTN). Sedangkan proses demodulasi adalah kebalikan dari
proses modulasi yaitu mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital untuk
dapat diteruskan ke parangkat digital. Bila diperhatikan definisi tersebut, maka
dapat diartikan perangkat modem adalah sepasang perangkat transmisi untuk
mengirimkan informasi dengan modulasi dan mendemodulasi kembali informasi
tersebut.
Perkembangan
Seiring dengan
perjalanan waktu maka perkembangan teknologi modem terus mengalami
peningkatan dari yang menggunakan teknik modulasi paling sederhana hingga
pada teknik modulasi yang canggih. Perjalanan sejarah modem diawali dengan
munculnya modem berkecepatan 300 bps kemudian terus meningkat hingga 56,4
Kbps.
a. Modem 300 bps.
Protokol yang pertama kali digunakan dalam modem ini adalah Bell 103 dan V.21
yang dapat mengirim hingga 300 bps dengan teknik modulasi PSK (Phase Sift
Keying).
b. Modem 2.400 bps.
Modem ini menggunakan protokol V.26 atau V.22 bis, dengan teknik modulasi PSK
atau QAM. Kecepatan yang bisa dicapai adalah 2.400 bps dengan fallback rate
1.200 bps. Maksudnya, bila kondisi saluran yang digunakan tidak memenuhi
syarat untuk mencapai kecepatan 2.400 bps maka kecepetannya akan turun secara
otomatis menjadi 1.200 bps.
c. Modem 4.800 bps.
Protokol yang dipergunakannya V.27 dengan teknik modulasi PSK. Kecepatan yang
bisa dicapai adalah 4.800 bps dengan fallback rate 2.400 bps.
d. Modem 9.600 bps.
Protokol yang digunakan pada modem ini V.29 dengan teknik modulasi QAM.
Kecepatan yang bisa dicapai 9.600 bps dengan fallback rate 7.200 atau 4.800
bps.
e. Modem 14.400 bps.
Protokol modem ini menggunakan V.33 dengan teknik modulasi TCM (Trellis Coded
Modulation). Kecepatan yang bisa dicapai 14.400 bps dengan fallback rate
12.000 bps.
f. Modem 19.200 bps.
Ia menggunakan protokol V.34 dengan teknik modulasi TCM. Kecepatan yang bisa
dicapai 19.200 bps dengan fallback rate 14.400 bps, 12.000 bps dan 9.600 bps.
g. Modem 28.800 bps.
Protokolnya menggunakan V.34 dengan teknik modulasi TCM. Kecepatannya
mencapai 28.800 bps dengan fallback rate 14.400 bps.
h. Modem 33.600 bps.
Protokol yang digunakan V.34 dengan teknik modulasi TCM. Kecepatan yang bisa
dicapai 33.600 bps dengan fallback rate dan 19.200 bps.
Modem 56 Kbps
Teknologi modem
terus berkembang dan untuk saat ini ada beberapa produsen modem yang telah
berhasil menciptakan modem generasi terbaru yaitu modem dengan kecepatan 56
Kbps, namun seperti yang terjadi pada generasi sebelumnya, modem ini tidak
bisa mencapai kecepatan 56 Kbps setelah terpasang jaringan PSTN.
Namun ada beberapa
faktor yang menyebabkan pemakai tidak pernah dapat mencapai kecepatan 56
Kbps, antara lain :
1. Tidak adanya
kesesuaian (kompatibilitas) antara teknologi yang dipakai pada modem dengan
pool modemnya.
2. Performansi
jaringan PSTN yang kurang baik dalam arti fisik maupun dari kepadatan tarik
komunikasi data yang melaluinya.
3. Penggunaan
teknolgi ADC (Analog to Digital Converter) yang menyebabkan terjadinya noise
quantisasi, yang dapat mengurangi kecepatan transmisi modem.
Berdasarkan
teknologi yang digunakan, modem 56 Kbps dibagi menjadi dua jenis, yaitu
teknologi x2 dan K 56 Flex.
Bentuk Modem
Secara umum ada dua
jenis bentuk modem, yakni desktop modem, modem yang terletak terpisah dengan
perangkat komputer atau PC dan card modem, yakni modem berbentuk card yang
bisa langsung dipasang di komputer.
Dasar teknik yang
diterapkan pada sistem modem sama halnya dengan teknik modulasi sistem
telekomunikasi lain seperti AM (Amplitudo Modulation), FM (Frequency Modulation),
dan PM (Phase Modulation). Dalam Perkembangannya teknik modulasi pada modem
berkembang pesat dan mengalami modifikasi menjadi teknik-teknik modulasi
khusus seperti QAM (Quadrature Amplitude Modulation) dengan teknik kombinasi
amplitudo dan phase, TCM (Trellis Coded Modulation) yang berbasis teknik
modulasi QAM, CAP (Carrierless Amplitude & Phase Modulation), DMT
(Discrete Multi Tone) dengan teknik-teknik multicarrier atau memakai banyak
sinyal pembawa.
|
Senin, 09 Januari 2012
Sejarah Modem
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar